Mengenai Saya

Foto saya
Menarik, Tangguh, Ramah, Pekerja Keras.

Minggu, 15 September 2019

Genggaman Terakhir



Genggaman terakhir Sang Langit kepada Matahari, tangisan yang tiada henti, dan perih hati sebab dipisah oleh jarak, mungkin Tuhan sudah mempersiapkan pertemuan yang lebih indah setelah ini.
Kisah-kisah dari kejauhan jarak mungkin juga akan membuat cinta Sang Langit kepada Matahari semakin bertambah.
Ternyata tidak.

Salah besar.
Semenjak dipisah jarak, Sang Langit berubah. Menjadi sulit menceritakan apa-apa yang terjadi pada dirinya, selalu menghindar dan mengalihkan ketika ditanya perihal akan dibawa kemana hubungan ini.
Namun disisi lain Matahari tetap bersabar dan tegar dengan pancarannya, menutupi segala sakitnya, selalu percaya kepada Sang Langit walau bagaimana faktanya nanti.

Akan selalu menjadi tempat pulang ternyaman bagi Langitnya.

Arah Angin




"Kamu itu Matahariku, kamu itu separuh dari aku" Ucap Sang Langit.

Tiba saatnya arah angin mengambil peran dalam sebuah kisah, dimana Sang Langit harus pergi jauh meninggalkan Matahari demi bumi yang mereka tinggali.

"aku harus pergi Matahari, aku akan tetap mendukungmu, bersamamu, membelamu apapun yang terjadi walaupun dari jauh. Tetaplah menjadi Matahari yang kuat ya. I Love You". Kata-kata terakhir dari Sang Langit sebelum dipisah jarak yang antah berantah dengan Matahari.
Sungguh dari dalam diri Matahari ia sangat tidak sanggup dipisah jarak dengan Sang Langit, takut-takut kelak Sang Langit akan meninggalkannya untuk selamanya.


Didalam hatinya berkata "apakah aku sanggup hidup tanpamu?, kamu itu Langitku? bagaimana bisa aku bersinar tanpamu? "

Kata-kata itu terus muncul didalam fikiran Matahari. Hingga akhirnya tiba lah waktunya Sang Langit akan pergi.